K egiatan menanam padi, membajak sawah, selalu jadi kegiatan favorit di Camp Bravo. Mungkin karena lokasi Camp Bravo unik, untuk mencapainya harus melewati kampung, lokasinya di tengah persawahan, mungkin juga karena beberapa sekolah menganggap kegiatan itu harus dikenal, diketahui anak didiknya.
M emang mengejutkan, banyak ditemukan anak 'kota' tidak mengetahui darimana asalnya nasi yang dikonsumsinya sehari-hari. Mereka mengenal beras, tetapi tidak petani, sawah, apalagi kerbau untuk membajak sawah sebagai 'asal'nya beras. Kalau pun tahu, mereka mengenalnya dari gambar, tak terbayangkan ujudnya ada, nyata.
K asus yang paling ekstrim pernah ditemukan anak yang menolak, takut menanam benih padi, karena "Lumpur itu beracun ! Mengandung arsenikum, mematikan !", katanya. Beberapa anak lalu ikut panik, karena menyimpulkan "... jadi beras itu, nasi itu beracun", katanya. Nah, lo !
J adi memang ada perlunya mengajak anak-anak camping, masuk ke sawah, "Ulin ka lembur !", main ke kampung, dengan begitu mereka mengenal bertani, petani, kehidupan lain, yang bisa jadi kurang nyaman dibandingkan kehidupan mereka. Diharapkan sepulang camping, bisa tumbuh empati, keinginan untuk berbagi, mengerti maknanya bersyukur, dan menjadi pribadi yang lebih rendah hati.