Kambing guling : "Awas ada 'Kiai' !"


Kalau 'kiai' yang ini, bolehlah. 

Ada-ada saja permintaan tamu. Tapi untuk yang satu ini, maaf !, kami; pengelola camp, menolak, angkat tangan, taluk !


Gunung Salak, (masih) ada harimau disana ? 

Kiai (baca : harimau, istilah Jawa*)) katanya masih ada di Gunung Salak. Membawa kambing guling setengah matang, malam-malam, untuk ria-ria diacara api ungun, walau hanya di kaki gunung Salak, punten ah, sieun ! Ibarat kata : bunuh diri !, sengaja masuk ke mulut singa, padahal harimau (?#!!).


Sebutannya memang anak maung (harimau), tapi takut jugalah sama maung.

*)"Masyarakat etnis Jawa biasa memberi predikat terhormat untuk sesuatu yang ditakuti atau dibenci. Harimau disebut Kiai, tikus dipanggil Den Bagus.", F Rahardi, Pujangga, "Berbusana Preman", rubrik Bahasa, Kompas 19 April 2013, hal : 15, kolom : 6-7.