S umber energi di Camp Bravo adalah listik dari PLN (2.400 watt), 1 Generator (3.000 watt) dan 1 diesel 15 pk (5.000 watt). Maka di malam hari, lampu pijar yang dipakai untuk sebagai alat penerangan.
S emasa minyak tanah tidak sulit didapat, Camp Bravo menggunakan lampu teplok, obor dan api ungun. Kesannya memang lebih dramatik, tetapi pelaksanaanya lebih sulit, rumit, terutama di saat musim hujan. 'Musuh'nya kegelapan di lokasi camping adalah keamanan, penjagaan 24 jam tidak maksimal bila sistem penerangan tidak berjalan dengan baik
